Jumat, 07 November 2008

Persijap Incar Lima Besar


King Syahir, 8/11/2008

Jakarta, Persijap Jepara sore ini, 8/11/08, akan dijamu Persitara Jakarta Utara di Stadiun Lebak Bulus Jakarta. Sebagai tim penghuni zona degradasi, Persitara berhasrat membungkam Persijap untuk menjauh dari zona tersebut. Terlebih, Persitara masih menyisakan dua laga jelang penutupan kompetisi paruh pertama.


Jika Persitara benar-benar mampu mengalahkan Persijap maka tim kebanggaan para NJ Mania ini akan mengantongi nilai 14 yangsecara otomatis akan menikkan tim ini ke urutan ke 15 dan akan menggeser Persita. Ataupun jika harus mengantongi hasil seri maka tim kebanggaan masyarakat Jakarta Utara ini akan mengkoleksi 12 poin dan akan mengantarkan Persitara ke posisi 16.

Berbeda dengan Persitara, Persijap datang ke kandang Persitara dengan misi tak kalah besarnya. Tim berjuluk Laskar Kalinyamat ini bernafsu untuk menduduki peringkat lima besar.


Untuk saat ini, Persijap bertengger di posisi 6 besar dengan konsisten. Hanya Persib yang akan mengancam posisi ini jika mampu menuai hasil penuh di 2 laga tersisa. Menyadari psosisi yang masih rentan ditelikung oleh Persib, Persijap akan ngotot untuk mengamankan posisinya di papan atas.


Dengan kolektifitas yang dibangunnya, tim besutan Djunaidi ini ingin bermain secara rapi untuk mendapatkan poin maksimal dalam partai yang tidak dihadiri penonton ini. Meskipun tanpa keikutsertaan Jetman dan Banaspati, Persijap akan tetap menunjukkan diri sebagai tim kebanggaan masyarakat Jepara.



Jelang Liga Super 2008

Persijap Jepara Lolos Liga Super!


Sabtu, 17 Mei 2008 - 01:13 wib

JEPARA - Ambisi Jetman dan Banaspati ?kelompok suporter Persijap Jepara- menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Liga Super 2008 sepertinya terpenuhi.


Setelah, Jum'at (16/5/2008) kemarin, Badan Liga Indonesia (BLI) menyatakan Persijap layak tampil di level tertinggi sepak bola Tanah meski dengan beberapa catatan.


Humas Persijap Arif Darmawan menyatakan, jika Laskar Kalinyamat merupakan satu dari sekian klub di Indonesia yang pantas menerima licensi klub profesional. "Saya dengar kabar Persijap lolos. Tapi, sampai sekarang belum ada pemberitahuan secara resmi," beber Arif.


Hal senada juga disampaikan Manajer Persijap Edy Sudjatmiko. Dia juga mengaku telah mendengar kabar tersebut. Namun, pihaknya juga belum mendapat pemberitahuan secara resmi terkait kabar tersebut.


"Sudah sewajarnya Persijap lolos. Karena selama ini, kita sudah berusaha mati-matian memenuhi segala persyaratan yang mereka inginkan. Jadi, kalau sampai tidak lolos, saya akan tuntut BLI. Karena persyaratan tim yang pantas masuk Liga Super sudah tercantum dalam Manual Liga Indonesia (MLI) musim lalu," tegas Edy.

(Agus Anggoro/Sindo/hmr)



Persijap Rekrut Gelandang Paraguay

Senin, 19 Mei 2008 - 18:06 wib


JEPARA - Persijap Jepara memutuskan menutup keran seleksi pemain asing. Putusan itu diambil menyusul direkrutnya pemain asing berpaspor Paraguay Arnaldo Vilalba.


Mantan pilar Persibom Bolaang Mongow itu, menjadi pemain asing keempat Persijap setelah Evaldo da Silva (Brazil), Pablo Francis dan Carlos Raul Jukati (Argentina) yang lebih dulu bergabung. Selain bisa menjalankan tugas sebagai striker, Arnaldo juga ciamik berperan sebagai playmaker.


Bendahara Laskar Kalinyamat, julukan Persijap Suko Santoso mengklaim, proses mendapatkan tandatangan Arnaldo sudah mencapai 90 persen. Antara Manajemen Persijap dan Arnaldo telah sama-sama sepakat. Saat ini, tim Kota Ukir tinggal menunggu penyelesaiaan administrasinya saja.


"Sekarang dia sedang berada di Bali untuk menemui agennya. Sebab, dia ikut seleksi di Jepara itu karena inisiatif sendiri. Tidak melalui agennya. Tapi, untuk masalah administrasi, tidak mungkin dia mengurusnya sendiri. Dia tetap harus lewat agen, karena itu sudah aturan," terang Suko.


Lebih lanjut Suko berharap, proses penyelesaian administrasi Arnaldo bisa segera rampung. Sehingga, dia bisa segera kembali bergabung bersama Donny Siregar dkk untuk menjalani program latihan yang telah disusun Arsitek Persijap Djunaedi.


"Kita harapkan prosesnya bisa segera selesai. Jangan sampai berlarut-larut dan mengganggu program latihan. Karena waktu kita sudah semakin mepet. Jadi, persiapan yang kita lakukan memang harus benar-benar matang," tukasnya.

(Agus Anggoro/Sindo/hmr)



Arema Benamkan Persijap

Sabtu, 19 Juli 2008 - 17:15 wib


Achmad Firdaus - Okezone

JEPARA - Arema Malang sukses menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu kandidat juara Indonesia Super League 2008. Bertandang ke markas Persijap di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Sabtu (19/7/2008), Singo Edan sukses membenamkan Laskar Kalinyamat dengan skor tipis 2-1.


Sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit, kedua tim langsung memperagakan permainan cepat dan terbuka. Saat pertandingan memasuki menit ke-15, tim tamu Arema sukses unggul lebih dahulu lewat gol yang dicetak Zulkifly. 1-0 Arema memimpin.


Tertinggal satu gol, Persijap mulai menaikkan tempo serangan. Alhasil, beberapa peluang sempat didapat lewat para bombernya. Namun, hingga babak pertama usai Arema tetap unggul 1-0.


Memasuki babak kedua, Arema tak juga mengendurkan serangan. Singo Edan mendapatkan peluang lewat bomber andalannya Emil Mbamba di menit ke-58. Sayang, sepakan kerasnya masih mampu diblok kiper Persijap.


Persijap membalas lewat pemain pengganti Charliy di menit ke-66. Sayang, tendangan lob Charliy tak mampu melewati hadangan kiper Persijap, M. Yasir yang tampil cukup gemilang.


Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Persijap akhirnya membuahkan hasil. Adalah Doni Siregar yang berhasil membuat kedudukan kembali imbang 1-1, lewat tendangan spekulasinya dari luar kotak penalti di menit ke-76.


Berhasil mencetak gol balasan membuat para pemain Persijap semakin bernafsu mengempur pertahanan Arema. Namun, permainan agresif yang diperagakan Persijap harus dibayar mahal.


Arema yang mengandalkan serangan balik cepat mampu mencuri gol di menit ke-88, lewat Sulaimani Traore. Berawal dari tendangan bebas Esayah Benson, Traore sukses memanfaatkan lemahnya barisan pertahanan Persijap lewat sundulan mematikan, sekaligus menutup laga dengan kemenangan 2-1 bagi Arema.

(fmh)

Persijap Pecundangi Persiba

Okezone.com 9 Agustus 2008 - 18:57 wib

JEPARA - Persijap Jepara mengungguli tamunya Persiba Balikapapan 5-1 (2-1). Lima gol Persijap dicetak Evaldo da Silva (17), Arnaldo Vilalba (33 dan 74) dan Amarildo Souza (67) serta gol bunuh diri salah seorang pemain belakang Persiba pada menit ke-76. Sedangkan satu-satunya gol balasan Persiba dicetak oleh Musafri pada menit ke-30.


Bermain dihadapan pendukungnya sendiri di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, Sabtu (9/8/2008), Persijap tampil kesetanan. Sejak peluit panjang babak pertama dibunyikan, Evaldo dkk langsung tampil menggebrak.


Kekhawatiran publik absennya Pablo Frances akan memengaruhi ketajaman lini depan Persijap tidak terbukti.


Arnaldo Vilalba yang menjadi satu-satunya bomber andalan Laskar Kalinyamat -julukan Persijap- saat menghadapi Persiba membuktikan ketajamannya. Dua gol bomber yang diimpor dari Argantina tersebut menjadi bukti bahwa lini depan Persijap tidak lagi mandul.


Kemenangan ini sekaligus menjadi bukti bahwa Pelatih Persijap Djunaedi yang dalam beberapa musim terakhir menjadi asisten Pelatih Persiba Peter Butler benar-benar hafal luar dalam Beruang Madu. Menurut Djunaedi, dibanding saat menjamu PKT Bontang dilag sebelumnya, permainan tim asuhannya mengalami peningkatan. Terutama dalam hal finishing.


"Hari ini penyelesaian akhir anak-anak sangat luar biasa. Dibanding saat menghadapi PKT, permainan mereka jauh lebih bagus. Anak-anak bisa memanfaatkan tidak hadirnya Robby Gaspar dan Bruno di lini tengah Persiba," ujar Djunaedi.


Kemenangan ini, lanjut Djunaedi, menjadi modal berharga bagi tim asuhannya sebelum bertandang ke Stadion Mandala, Jayapura markas Persipura. "Ini menjadi modal bagus kami untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Terutama saat menghadapi Persipura," tukasnya.


Sementara itu, Peter mengaku sangat kecewa atas kekalahan kedua yang menimpa Ferly La'ala dkk. Hanya saja, pelatih asli Inggris itu tak bisa menyalahkan anak asuhnya. Meski dia mengaku sangat kecewa dengan permainan yang ditunjukkan tim asuhannya.


"Saya tidak bisa menyalahkan pemain. Kita harus cari tahu penyebab kekalahan ini. Caranya dengan melakukan evaluasi tim secara menyeluruh. Karena hal ini tidak bisa dilakukan satu per satu," tegas Peter.

(Agus Anggoro/Sindo/fmh)



Persiwa Taklukan Persijap 1-0

Okezone.com Senin, 18 Agustus 2008 - 19:31 wib


WAMENA - Tuan rumah Persiwa Wamena sukses meraih poin sempurna setelah menang tipis 1-0 atas tamunya Persijap Jepara di Stadion Pendidikan, Wamena, Senin (17/8/2008).


Gol tunggal Persiwa dicetak Tarikh Choi pada menit 43 lewat sundulan, memanfaatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti Persijap. Tarikh yang berdiri bebas dengan mudah menceploskan bola ke gawang Laskar Kalinyamat yang dikawal Danang Wihatmoko.


Persijap sebenarnya dapat menyamakan kedudukan melalui bomber asingnya Pablo Francis. Sayangnya, Pablo berhadapan dengan penjaga gawang Persijap Charles Woof gagal memanfaatkan kesempatan.


"Dari segi permainan bisa dibilang hampir berimbang. Meski kita akui tuan rumah lebih banyak menguasai bola. Sebenarnya kita juga punya, tapi gagal dimanfaatkan dengan maksimal," tukas Asisten Pelatih Persijap Punto Wiyono.


Para pemain Persijap sepertinya tidak bisa beradaptasi dengan cuaca dingin Wamena. Akibatnya, permainan dan kondisi fisik mereka menjadi terkontaminasi.


"Cuaca di sini sangat berpengaruh sekali. Apalagi, kandungan oksigen di sini sangat tipis. Jadi, pemain menjadi cepat lemas," keluh Punto.

(Agus Anggoro/Sindo/fmh)



Persijap Pecundangi PSMS

Okezone.com, Jum'at, 17 Oktober 2008 - 19:01 wib


SEMARANG - Persijap Jepara sukses memenuhi ambisinya meraih angka penuh. Tiga angka itu dikantongi setelah membungkam tuan rumah PSMS Medan 2-1 pada lanjutan Liga Super 2008/2009 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/10/2008) sore.


Gol pertama Persijap dicetak Pablo Frances pada menit ke-29 setelah memanfaatkan umpan silang Amarildo Souza. Ayam Kinantan sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-77 melalui tandukan Patricio Jim�nez. Gol Carlos Raul pada menit ke-85 menjadi penentu kemenangan Persijap.


Bermain di kandang lawan diakui atau tidak membuat Laskar Kalinyamat sedikit diuntungkan. Sebab, letak geografis Jepara-Semarang tak terlalu jauh. Sehingga, dengan mudah Jetman dan Banaspati memberi suntikan moral kepada tim kesayangan mereka.


Tanpa mengenakan atribut kebesarannya, Jetman dan Banaspati tetap hadir guna memberi dukungan kepada Evaldo Silva de Azis dkk. Sebelumnya, mereka sepakat untuk tidak mengirimkan anggotanya ke Semarang guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Seperti diketahui, hubungan antara suporter Jepara dengan suporter Semarang sedikit renggang pascabentrokan yang terjadi pada musim kompetisi 2006 silam.


Bagi Persijap, ini merupakan kemenangan perdana mereka di luar kandang. Karena dari empat laga tandang yang telah dilalui, tak satu pun yang mampu mereka menangani. Maksimal, tim besutan Djunaedi itu hanya mampu membawa pulang satu angka dari kandang lawan.

(Agus Anggoro/Sindo/fmh)



Persijap Petik Tiga Poin

Okezone.com, Sabtu, 25 Oktober 2008 - 18:17 wib


JEPARA - Persijap Jepara berhasil memanfaatkan partai kandangnya dengan maksimal. Persijap mengatasi perlawanan Pelita Jaya 1-0 dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Gelora Bumi Kartini, Sabtu (25/10/2008).


Sebenarnya, tim Pelita mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak babak pertama dibunyikan.


Pertandingan baru berjalan 12 menit, Pelita langsung mengancam gawang Persijap melalui Christian Lopes. Sayang, sundulan penyerang asal Brasil ini masih mampu dihalau oleh kiper Persijap yang dikawal Danang Wihatmoko.


Persijap mencoba keluar dari tekanan Pelita dan memiliki peluang pertama lewat Evaldo Silva pada menit ke-25. Sayang, tendangannya itu hanya dengan mudah diamankan kiper Pelita yang dikawal Dian Agus Prasetyo.


Meski nyaris tertekan sepanjang babak pertama, namun Persijap justru dapat unggul lebih dahulu melalui gol Arnaldo Villalba pada menit ke-32. Gol tercipta setelah Villalba mampu memanfaatkan umpan silang Enjang Rohiman. 1-0 Persijap memimpin.


Pelita berusaha bangkit untuk menyamakan kedudukan. Sayang, skor 1-0 untuk keunggulan Persijap bertahan hingga turun minum.


Di babak kedua, Pelita berusaha bangkit dan menambah daya dobrak dengan memainkan bek sayap Muhamad Ridwan menggantikan gelandang Egi Melgiansyah. Ridwan langsung mengancam gawang Dian Agus.


Sayang, tendangan pemain timnas Indonesia itu masih melambung dari gawang Dian Agus. Pelita berusaha terus menekan pertahanan Persijap. Namun, skor 1-0 untuk kemenangan tim tuan rumah tetap bertahan.


Ini merupakan kedua kalinya tim asuhan Junaidi itu memetik kemenangan di kandang. Sebelumnya, Persijap memetik poin penuh di kandang dengan menaklukkan PSIS Semarang 1-0.


Dengan hasil ini, Persijap bertahan di posisi 6 dengan poin 28 dari 14 pertandingan. Sedangkan Pelita baru mengemas 23 poin dari 16 laga.

(hmr)


Persijap Ingin Pemain Tanpa Beban

Okezone.com,Jum'at, 24 Oktober 2008 - 19:16 wib


JEPARA - Sukses menduduki peringkat enam klasemen sementara Liga Super 2008/2009 melipat gandakan motivasi Persijap Jepara. Apalagi mereka baru saja menyandang predikat baru sebagai "Raja" Jateng usai mengandaskan perlawanan PSIS Semarang beberapa waktu lalu.


Dua hal tersebut menjadi modal penting bagi Laskar Kalinyamat saat menjamu Pelita Jaya Purwakarta, Sabtu (25/10/2008) di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara. Tiga angka mutlak harus diraih Evaldo Silva de Azis dkk dalam laga ini. Ini merupakan partai kandang terakhir mereka diputaran pertama ini.


"Kemenangan kemarin membuat motivasi pemain meningkat. Bukan itu saja, kami juga diuntungkan dengan nama besar yang disandang Pelita. Apalagi kami bermain di kandang sendiri. Semoga para pemain tidak terbebani dengan target tersebut," kata Sekretaris Persijap Nur Jamil, Jumat (24/10/2008).


Keinginan serupa disampaikan Arsitek Persijap Djunaedi. Mantan Asisten Pelatih Persiba Balikpapan itu berharap, beban mental yang harus dipikul tim asuhannya tak seberat ketika menjamu PSIS.


Beban mental yang harus dipikul tim Kota Ukir saat menghadapi Mahesa Jenar julukan PSIS- sangat memengaruhi permainan mereka. Ya, secara kualitas, materi yang dimiliki Persijap memang sedikit lebih baik dibanding PSIS.


Sedangkan materi yang dimiliki The Young Guns bisa dibilang sedikit di atas Persijap. Meski jika melihat peringkat kedua tim dalam klasemen sementara, Persijap memang lebih baik.


"Saya berharap, situasi seperti kemarin tidak terulang lagi. Yang jadi sekarang adalah, saya harus mengatasi problem kelelahan yang dialami para pemain. Rotasi pemain mungkin akan menjadi solusi yang akan saya ambil," kata pelatih yang akrab disapa Bang Djun.


Dalam beberapa pertandingan terakhir, Bang Djun menilai, sejumlah pemain mulai mengalami penurunan fisik. Bomber asing asal Paraguay Arnaldo Villalba merupakan salah satunya. Selain Arnaldo, gelandang asal Brazil Amarildo Sauza pun mengalami masalah yang sama. Menurut Bang Djun, hal itu dikarenakan padatnya jadwal pertandingan yang harus dilakoni Persijap sepanjang bulan ini.


"Dalam dua pertandingan terakhir Arnaldo terlihat bermasalah. Demikian juga dengan Souza. Saat ini kami memang mulai dihadapkan dengan masalah menurunnya kondisi fisik pemain," lanjutnya.


Menghadapi tim asuhan Fandi Ahmad, Bang Djun mengaku, ada kemungkinan kembali merombak komposisi skuadnya. Di lini belakang, dia masih akan mempertimbangkan antara Anam Syahrul atau Sofyan Morhan. Satu dari dua pemain tersebut akan dipilih untuk mendampingi Evaldo dan Aji Nurpijal sebagai benteng terakhir Persijap.

(Agus Anggoro/Sindo/fmh)



Tarung Kolektivitas Persib & Persijap

Okezone.com, Rabu, 29 Oktober 2008 - 16:03 wib

BANDUNG - Nyali dan konsistensi Persib Bandung yang tak terkalahkan dalam� enam pertandingan terakhir bakal diuji. Tantangan akan datang dari kekuatan kolektivitas Persijap Jepara. Kedua klub akan bertarung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (30/10/2008) malam.


"Kami lawan kolektivitas dengan kolektivitas. Persijap tak memiliki pemain yang menonjol, tapi secara unit permainan mereka sangat menonjol. Keberhasilan mereka menahan imbang Persipura di Jayapura menunjukan kekuatan Persijap tak boleh dikesampingkan tim lain," kata pelatih Jaya Hartono usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Rabu (29/10/2008).


Meski banyak disokong kualitas individual, perlahan Maung Bandung mulai meretas jadi kekuatan yang lebih menyukai kesatuan tim di lapangan untuk meraih hasil maksimal. Itu merupakan senjata yang membuat Maung Bandung mulai merangkak ke jajaran atas klasemen sementara.


Jaya pun tak bosan meminta pasukanya kembali bermain kolektif, lebih menonjolkan kepentingan tim dibandingan perorangan. "Sudah terbukti memberikan banyak hal positif. Jika kolektifitas kembali dikedepankan dalam permainan peluang meraih poin cukup terbuka," ujar Jaya.


Karena dasar kepentingan tim, Rafael Alves Bastos yang kini jadi incaran bek-bek lawan, enggan mengumbar janji akan menambah pundi-pundi golnya.


"Tugas utama saya memang mencetak gol, tapi ada yang lebih dan harus diutamakan membantu Persib mengalahkan Persijap," tegas Bastos yang sejauh ini sudah mengoleksi.


Nafsu membobol gawang Laskar Kalinyamat justru diungkapkan Harry Salisburi. Mantan pemain PSIS Semarang itu rupanya masih menyimpan memori saat ia membobol gawang Persijap dengan cara lumayan unik. Dua musim lalu, Harry masih mengenakan kostum PSIS sukses membobol gawang Persijap lewat corner kick. "Jika ada kesempatan saya akan mencoba dan Insya Allah mengulanginya kembali," ucap Harry.


Kepercayaan diri Maung Bandung kian menebal setelah bek asal Kamerun, Nyeck Nyobe Georges Clement yang sebelumnya dikabarkan absen akibat akumulasi kartu kuning tetap bisa diturunkan. Setelah dilakukan pengecekan, pemain berusia 24 tahun tersebut ternyata baru mengoleksi satu kartu kuning.


Artinya tak seperti yang selama ini dilansir beberapa media. Pemain yang pernah dibuang ke Persela Lamongan ini, tetap bisa diandalkan Maung Bandung sebagai tembok pertahanan.


"Nyeck tetap bisa main hukuman kartu kuning yang diterimanya baru satu," ucap Sekretaris Tim, Yudiana kepada wartawan.


Pelatih Persijap, Djunaedi tampak sangat menaruh kepercayaan kepada Evaldo dkk, bertarung di bawah tekanan publik tuan rumah.


"Yang kami tahu publik sepakbola Bandung sangat fanatik ketika memberikan dukungan. Beda dengan penonton di Jepara yang cenderung lebih tepat dikategorikan penikmat sepakbola. Saya hanya berharap kebersamaan dilapangan kembali ditunjukan dan nikmati saja permainan," tutur Djunaedi.


Kehilangan Arnaldo Villalba Benitez, tak menyurutkan semangat dan keyakinan Djunaedi timnya bakal menyulitkan Maung Bandung. "Persijap selama ini selalu menyulitkan Persib, saya harap hal itu kembali terjadi dalam pertemuan kali ini," tandasnya.


Perkiraan pemain:
Persib Bandung (3-5-2)
Tema Mursadat (kiper) ; Nova Arianto, Maman Abdurahman, Nyeck Nyobe ; Gilang Angga, Hilton Moreira, Atep, Lorenzo Cabanas, Hari Salisburi ; Rafael Alves Bastos, Airlangga Sutjipto.
Pelatih: Jaya Hartono

Persijap Jepara (4-4-2)
Danang (kiper) ; Evaldo de Assis, Aji Nuprijal, Sofyan Morhan, Isdianto ; Nurul Huda, Doni Siregar, Enjang Rohiman, Amarildo Souza ; Pablo Frances, Carlos Sciucatti.
Pelatih: Djunaedi

Head to Head
Liga Indonesia XII/2006
18/01/2006 Persib vs Persijap 0-1
11/04/2006 Persijap vs Persib 1-1

Babak 32 Besar Piala Indonesia 2007
15/06/2007 Persijap vs Persib 0-0
19/06/2007 Persib vs Persijap 0-0 (Adu penalti 3-4)

(Mohamad Taufik/Sindo/fmh

Tanpa Aldo Lawan Persib


Suara Merdeka, 28 Oktober 2008


JEPARA-Persijap tidak akan diperkuat Arnaldo ’’Aldo’’ Villalba saat berlaga di kandang Persib, dalam laga Djarum Indonesia Super League, Kamis lusa.


Striker asal Paraguay itu terkena akumulasi kartu kuning. Tim pelatih akan mempersiapkan pemain yang mengganti posisi Aldo.


Pelatih Junaidi masih akan memilih antara Charly, Noorhadi dan Ilham Hasan untuk berduet dengan Pablo Frances sejak menit awal. Absennya Aldo tak dirisaukannya. ’’Kami masih memiliki empat striker lain.


Kepastian siapa yang tampil tergantung kesiapannya,’’ katanya, usai melatih tim di Alun-alun Jepara, kemarin. Mereka tak berlatih di Gelora Bumi Kartini karena stadion itu digunakan tim Jepara menjamu Rembang di arena babak kualifikasi pekan olah raga provinsi (porprov) tingkat eks Karesidenan Pati.


Kendala yang dihadapi Junaidi adalah kelelahan fisik para pemainnya. Pablo Frances yang akan menjadi andalan lini depan, berlatih khusus untuk memulihkan stamina.


Saat menjamu Pelita Jaya dia tak bisa tampil penuh karena terkuras tenaganya. Kelelahan juga menimpa playmaker Amarildo Souza.


Istirahat Total


Aldo yang absen diminta istirahat total untuk kepentingan laga berikutnya melawan Persija Jakarta Pusat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu mendatang (2/11). Mereka diharapkan tampil lebih segar saat dijamu Persitara Jakarta Utara pada 8 November.


Dokter tim Nurkukuh mengatakan, untuk mengurangi kelelahan fisik pada sisa tiga partai tandang, Persijap harus bisa mengatur rotasi pemain secara tepat. ’’Hampir semua pemain inti mengalami kelelahan, karena jadwal pertandingan yang terlalu padat,’’ katanyah.


Evaldo dkk, dalam waktu 20 hari —sejak 6 hingga 25 Oktober— bertanding enam kali, dua diantaranya away, yaitu dijamu Sriwijaya FC dan PSMS. Empat pertandingan kandang adalah menjamu Deltras, PSM Makassar, PSIS, dan Pelita Jaya.


Anak-anak Jepara berhasil meraih lima kemenangan, dan hanya sekali kalah (saat menurunkan tim lapis kedua di kandang Sriwijaya FC).
Nurkukuh melihat, strategi Junaidi membangkucadangankan beberapa pemain inti saat menjamu Pelita Jaya bisa memberi kesempatan untuk pemulihan fisik.


’’Seorang pemain butuh waktu paling cepat tiga hari untuk recovery. Jika jarak pertandingan hanya tiga hari, jelas sangat memberatkan. Apalagi jika jarak tiga hari masih terpotong untuk perjalanan,’’ ujarnya. (H15,kar-22)



Selasa, 04 November 2008

KORUPSI DAN NASIB SEPAK BOLA KITA

Dalam siarannya, sebuah televisi swasta nasional mengangkat berita yang unik sekaligus memprihatinkan tentang nasib sebuah klub sepak bola. Klub tersebut diketahui berasal dari Jawa Timur.


Kenapa memprihatinkan? Begini kira-kira ringkasan berita tersebut. Dalam laga tandangnya klub tersebut menghabiskan waktunya di sebuah masjid. Karena persoalan dana yang melilit klub tersebut, pihak manajemen memutuskan untuk menginap di masjid. Ekonomis plus religius. Demikian, mungkin, ekspekstasi para pemimpin klub tersebut.


Memang tidak dapat dibantah jika masjid menjadi tempat yang gratis bagi para pemain dan ofisial. Langkah itu diambil memang karena klub tidak mampu mengeluarkan dana untuk biaya hotel atau penginapan. Ya, demi sebuah kelangsungan klub masjidlah pilihannya menggantikan hotel atau penginapan.


Dari berita tersebut selanjutnya terbersit dalam pikiran saya untuk merekam peristiwa itu dan kemudian diambil pelajarannya. Karena peristiwa yang mengharukan itu pula saya berandai-andai. “Jangan-jangan masih ada lagi klub-klub sepak bola yang memiliki nasib serupa, meskipun kasusnya berbeda”.


Dalam banyak berita di media massa, terkuak penderitaan klub nasional. Misalnya, tunggakan pembayaran gaji pemain, pelatih, pengurus klub yang harus rela mengorbankan dana pribadinya atau meminjam dana dari koleganya. Bahkan ada sebuah klub yang pengurusnya rela menggadaikan sertifikat tanah dan surat-surat berharga lainnya. Ini di antara sedikit derita sebuah klub di Indonesia.


Kondisi yang demikian itu memang merata di berbagai daerah. Hal ini disebabkan oleh karena sepak bola itu sendiri belum mampu menjadi sebuah industri yang menjanjikan.


Dalam kaitan ini, kita dapat menengok ke berbagai negara di Eropa dan Amerika. Di Eropa saja sudah dapat dijadikan cermin betapa sepak bola sangat marketable. Dan sudah menjadi industri yang luar biasa. Bayangkan saja, seorang pemain sekelas Andriy Shevchenko gajinya di atas satu milyar. Dan itu untuk satu pekan saja. Berapa milyar uang yang diterima Sheva dalam satu bulan atau setahun?


Dana besar buat Sheva tadi belum seberapa jika dibanding dengan gaji yang di terima Christiano Ronaldo atau yang sekarang tenar dengan inisial CR7 ini. Gaji mereka sebulan bisa dibuat untuk membayar gaji pemain di Indonesia dalam setahun.


Metafor ini, mungkin, sangat sederhana jka dipakai untuk membandingkan kekuatan sepak bola Indonesia dengan sepak bola di Eropa. Padahal masih banyak lagi sisi lain yang dapat menjadi barometer keduanya. Misalnya, sepak bola Eropa memiliki kekuatan magnet yang mampu menyedot investasi dari dalam maupun luar negeri.


Kembali ke soal keprihatinan persepakbolaan dalam negeri. Ingatan saya jadi terbawa kepada persoalan korupsi di negeri ini yang semakin menggurita. Terkait keduanya, sepak bola dan korupsi, seolah-olah membincangkan dua hal yang berbeda. Tapi, jika dicermati keduanya memiliki sisi yang bisa ditemukan.


Dunia internasional melihat bahwa Indonesia memiliki problem yang ditimbulkan keduanya. Sepak bola Indonesia dipandang sebagai satu cabang yang belum diurus secara rapi dan manajerial yang profesional.


Dunia, dalam hal ini FIFA, sudah tahu borok PSSI. Minimal, siapa ketua umumnya dan sedang berada di mana dia. Ini sudah menjadi rahasia nasional maupun internasional. Ketua umum PSSI adalah seorang penghuni tahanan gara-gara kasus korupsi.


Belum lagi masalah prestasi. Timnas kita belum pernah mencapai prestasi prestisius. Kondisi ini berbeda jauh dengan prestasi (negatif) negeri ini dalam hal korupsi. Bisa dibilang, sepak bola berada di posisi papan bawah. Sedangkan korupsi menempati posisi papan atas level dunia.


Lembaga survey internasional memasukkan Indonesia ke dalam jajaran 37 negara paling korup sedunia. Dan pada 2004 Indonesia menempati urutan kelima dunia dalam daftar negara-negara terkorup. Survey yang dilakukan Transparanci Internasional ini menunjukkan negara ini termasuk negara yang subur praktik korupsinya.


Itu soal peringkat. Bagaimana dengan kerugian negara akibat Tindak Pidana Korupsi (TPK). Mengenai hal ini, Antara, 30/03/07, memberitakan tentang data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perihal kerugian negara akibat korupsi.


Besarnya sangat mencengangkan. Negara rugi sekitar 4 triliun lebih. Hitungan itu terhitung sejak 2005. Kerugian itu disebabkan oleh tangan-tangan kotor para pejabat negara. Sedangkan kasusnya bermacam-macam yang berjumlah 32 kasus.


Data BPK, pada 2006 menunjukkan adanya penyelewengan APBN senilai Rp. 68,5 miliar. Sedangkan kasus APBD, negara mengalami kerugian sebanyak 201 miliar.


Sebagaimana diketahui, klub-klub sepak bola saat ini masih netek alias mengharap subsidi dari pemerintah daerah. Dalam hal ini APBD. Jika sumber dananya dikorupsi, maka sangat mungkin klub-klub di daerah menjadi miskin.


Dana sebesar 201 miliar yang disalahgunakan oleh para pelaku pemerintahan seandainya didistribusikan untuk pembinaan klub-klub di seluruh Indonesia, maka akan sangat terasa sekali imbasnya.


Contoh mudah saja, kontestan di Liga Super sebanyak 20 klub. Jika 201 miliar dihibahkan kepada mereka maka setiap klub akan menerima 20 miliar. Jika ini terealisasi maka tidak akan ada klub-klub yang menunggak gaji pemain. Jika mimpi itu menjadi kenyataan, maka tidak akan ada lagi klub yang numpang menginap di masjid.