Jumat, 18 April 2008

Slank, Korupsi, Lendir-lendir dan Takdir


Nyambung, nggak sih, bicarain Grup Band Slank, Korupsi, Lendir-lendir dan takdir? Semoga sih nyambung-nyambung aja. Nyambungnya, begini. Slank itu grup band papan atas negeri ini yang saya yakin tidak ngelakuin korupsi. Apa hubungannya dengan lendir-lendir? Jawabnya, Slank tahu tentang lendir makanya dia bicara tentangnya. Kemudian, apa hubungan ketiganya dengan takdir? Mudah saja. Ingat kan (iklan sebuah produk permen yang sering tayang di tv) jawaban anak SMP ketika ditanya gurunya perihal sebab tertangkapnya Pahlawan Pattimura? Dengan entengnya ia menjawab, karena, takdir. Aduh, ga nyambung kali. Memang, karena kesemuanya memang disambung-sambungin.

Sudah takdir-Nya Slank digugat karena ngegosipin orang-orang Senayan. Tapi apakah sudah takdir wakil rakyat melakukan korupsi dan mengumbar lendir-lendir itu? Tanya saja ke pak guru. Atau ke, anggota DPR, yang terima aliran dana BLBI. Tanya saja kepada Al Amin yang ditangkap, katanya, basah menerima suap. Dia melakukan itu, apa, karena keinginan atau syahwatnya memiliki duit banyak atau karena tidak sengaja hingga kemudian bisa disebut dengan takdir.Saya tidak memuji Kaka dan kawan-kawan karena saya senang dan gandrung dengan syair-syairnya. Saya pun tidak menyalahkan anggota dewan.Bukan karena saya sering nongkrong di sana.

Boomingnya lagu Gosip Jalanan itu merupakan puncak dari kekesalan dari seorang seniman. Itu sangat wajar. Dan saya harap, Slank konsisten (istikamah) dalam menyuarakan kerusakan moral, sebagian, para wakil rakyat dan para pejabat lainnya. Slank juga tidak, kemudian, bangga dengan datangnya Ketua KPK ke markas mereka. Bisa saja, KPK memperalat Slank dan dijadikan tangan panjang mereka. Intinya, jaga konsistensi.